NARATIMES.COM – Ginjal merupakan sistem penyaringan utama dalam tubuh. Organ ini berfungsi menghilangkan limbah dari dalam tubuh dan mengeluarkannya melalui urine.
Untuk mendukung fungsinya, organ ginjal memiliki bagian bernama glomerulus yang bekerja untuk menyaring zat limbah metabolism dari aliran darah. Jika ginjal tidak bekerja dengan baik, glomerulus tidak akan menyaring darah secara optimal.
JIka fungsi organ ini terganggu maka dapat memicu penyakit ginjal yang lebih serius. Untuk mengetahui tingkat kesehatan ginjal seseorang maka dokter dapat melakukan pemeriksaan estimated Glomerular Filtration Rate (eGFR).
Baca Juga: BINUS University Gelar Rakornas dan Konferensi Internasional Kewirausahaan APSKI 2023
Pemeriksaan eGFR dilakukan untuk mengetahui perkiraan rata-rata angka filtrasi glomerular. Dengan berdasarkan nilai eGFR, dokter dapat mengetahui kondisi fungsi ginjal seseorang yang secara sederhana terbagi dalam lima kondisi.
Jika nilai eGFR mencapai nilai 90 atau lebih maka seseorang akan dinyatakan normal atau mendapat gangguan ringan. Jika nilai eGFR berada di antara 60 hingga 89, maka pasien dinyatakan menderita penyakit ginjal stadium dua.
Pasien dinyatakan menderita ginjal kronis stadium tiga jika eGFR yang bersangkutan bernilai 30 hingga 59. Sedangkan jika eGFR penderita bernilai 15 hingga 29 maka orang tersebut menderita ginjal kronis stadium empat dan berada pada tahap pre dialisis.
Sedangkan jika eGFR penderita sudah berada pada nilai 15 atau kurang, maka dipastikan yang bersangkutan sudah termasuk dalam penderita ginjal kronis stadium lima atau berada dalam tahap dialisis.
Baca Juga: Menko Polhukam Pastikan MK Belum Buat Putusan Terkait Gugatan Sistem Pemilihan Umum
Menurut Erik Tapan, dokter yang juga konsultan kesehatan, perubahan kesehatan ginjal seseorang dari satu stadium ke stadium lainnya bisa membutuhkan waktu bertahun-tahun hingga puluhan tahun. Terlebih jika penyakit yang mendasarinya, seperti hipertensi dan diabetes bisa dikontrol.
Meski demikian, khususnya bagi pasien yang terindikasi berada dalam stadium dua atau stadium tiga, ada dua hal yang direkomendasikan Erik Tapan, baik yang tidak berhubungan langsung dengan kesehatan maupun yang berhubungan langsung dengan kesehatan.
Hal yang tidak berhubungan langsung dengan kesehatan di antaranya adalah segera mendaftarkan diri menjadi peserta BPJS Kesehatan dan membuka asuransi kesehatan swasta. Tentu pasien harus jujur menceritakan riwayat penyakitnya jika ingin membuka asuransi kesehatan swasta.
Erik Tapan juga menyarankan pasien untuk melakukan perjalanan wisata minimal setahun sekali, sebelum pasien terkendala keharusan melakukan proses cuci darah secara teratur. Tidak perlu terlalu jauh atau mahal, yang penting pasien dapat merasakan suasana yang menyenangkan.
Baca Juga: PSSI akan Bangun Tradisi Baru di Lingkungan Persepakbolaan Nasional
Artikel Terkait
Mengapa Minum Air Kelapa Bisa Membuat Pasien Ginjal Keracunan? Begini Penjelasannya
CERDIKLAH Cara Murah, Mudah, dan Ampuh Mencegah Penyakit Ginjal Kronis atau Gagal Ginjal