• Senin, 25 September 2023

Hilirisasi: Menperin Resmikan Groundbreaking Smelter Nikel di Kaltim

- Selasa, 12 September 2023 | 23:46 WIB
Peresmian groundbreaking smelter nikel di Kaltim (kemenperin.go.id)
Peresmian groundbreaking smelter nikel di Kaltim (kemenperin.go.id)


NARATIMES.COM - Pemerintah secara aktif mendorong hilirisasi industri dalam rangka peningkatan nilai tambah bahan baku mineral di dalam negeri.

Peningkatan nilai tambah dari pengolahan bijih nikel menjadi nickel matte, misalnya, besarnya 14 kali lipat. Bila menjadi nikel murni bahan baku baterai bisa mencapai 19 kali, dan bila menjadi prekursor akan mencapai 340 kali.

Saat ini, pemerintah secara aktif mendorong hilirisasi industri dalam rangka peningkatan nilai tambah bahan baku mineral di dalam negeri.

“Sejak kepemimpinan Bapak Presiden Joko Widodo, terus menerus (berupaya) agar semua nilai tambah tetap berada di Indonesia,” ujar Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita, saat meresmikan groundbreaking industri smelter nikel PT Mitra Murni Perkasa, di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin 11 September 2023.

Baca Juga: Kominfo Fasilitasi Penyusunan Cetak Biru Pengembangan Kota Cerdas (Smart City)

Pembangunan industri smelter dalam rangka program hilirisasi ini diharapkan dapat memberikan penyediaan bahan baku yang beragam serta dalam jumlah yang cukup sehingga dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan sektor industri lainnya.
Seiring dengan hal tersebut, pemerintah juga telah menerapkan berbagai kebijakan dan inisiatif untuk menarik investasi domestik dan luar negeri dalam mendorong pendirian industri baru dan perluasan industri yang ada.

Menperin menyampaikan, sebagai sektor strategis dalam perekonomian dan salah satu motor penggerak bagi subsektor industri manufaktur lainnya, industri logam terus tumbuh double digit dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 2022, PDB sektor industri logam dasar sebesar Rp124,29 triliun rupiah atau tumbuh 14,80 persen dibanding tahun 2021.

Baca Juga: Kemenag Gelar Sayembara Desain Batik Haji Indonesia, 422 Peserta Mendaftar

Saat ini terdapat 38 smelter nikel stand alone yang telah beroperasi di bawah binaan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dengan nilai investasi mencapai USD15,8 miliar.

Dari 38 smelter tersebut, 35 di antaranya adalah smelter pyrometallurgy, sedangkan sisanya merupakan smelter hydrometallurgy dengan produk akhir MHP (Mixed Hydroxide Precipitate) yang dapat diolah lebih lanjut menjadi bahan baku baterai kendaraan listrik.

Kemenperin telah menyusun peta jalan pengembangan industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), yang di dalamnya menyebutkan target kuantitatif produksi KBLBB roda empat atau lebih sebesar 1 juta unit pada tahun 2035, serta KBLBB roda dua atau tiga mencapai 12 juta unit pada tahun 2035.

Baca Juga: Sadis! Suami Bunuh Istri di Depan Anak-anak Mereka, Adakah Motif Orang Ketiga?

“Sesuai target tersebut, proyeksi kebutuhan nikel sebagai bahan baku baterai khususnya jenis baterai NMC 811 (Nickel, Manganese, Cobalt) dalam mendukung program pengembangan EV (electric vehicles) akan terus meningkat,” jelas Menperin.

Kemenperin mengapresiasi investasi industri smelter nikel di Indonesia, salah satunya PT Mitra Murni Perkasa (MMP) yang merupakan perusahaan dengan 100% Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Halaman:

Editor: Tian Arief

Sumber: kemenperin.go.id

Tags

Terkini

Whoosh Jadi Jenama Baru Kereta Cepat Jakarta Bandung

Senin, 25 September 2023 | 05:12 WIB

Proses Pemadaman Kebakaran TPA Sarimukti Sudah 90%

Minggu, 24 September 2023 | 21:56 WIB

Pemkot Bandung Usulkan Perpanjang Masa Darurat Sampah

Minggu, 24 September 2023 | 12:56 WIB

Truk Tabrak Mobil dan Motor di Exit Tol Bawen, 4 Tewas

Minggu, 24 September 2023 | 06:02 WIB

Heru Kukuhkan 30 Anggota Dewan Kesenian Jakarta

Sabtu, 23 September 2023 | 10:35 WIB

Mendongeng, Tumbuhkan Minat Baca Anak

Sabtu, 23 September 2023 | 10:25 WIB
X