NARATIMES.COM - Industri pupuk di Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan pupuk para petani. Akibatnya, pertani mengalami kesulitan untuk mendapatkan pupuk. Kalau pun ada, harga pupuk menjadi mahal.
Permasalahan ini kembali diutarakan Presiden Jokowi dalam acara penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat serta Surat Keputusan (SK) Perhutanan Sosial dan SK Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) di Areal Kesongo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada Jumat, 10 Maret 2023.
Sebelumnya, Presiden juga telah mengungkapkan permasalahan kelangkaan pupuk yang dikeluhkan petani ketika berkunjung ke Bandung Jawa Barat, pada 6 Maret 2023. Keluhan yang sama juga didengar Presiden ketika menghadiri panen raya padi di Kebumen Jawa Tengah, pada 10 Maret 2023.
Baca Juga: Kuasa Hukum Eliezer Bantah Kliennya Tidak Minta Izin untuk Wawancara Televisi
“Supaya Bapak, Ibu semuanya tahu bahwa kebutuhan pupuk di Indonesia ini harusnya 13 juta ton seluruh Tanah Air Indonesia, 13 juta ton. Di Indonesia baru bisa berproduksi 3,5 juta ton,” kata Presiden.
Menurut Presiden, Indonesia juga melakukan impor sejumlah 6,3 juta ton pupuk. Namun, masih belum bisa memenuhi kebutuhan pupuk nasional.
“Sisane ada dari impor 6,3 juta ton berarti nembe pinten niku? Kira-kira 9 juta ton, 9,8 juta ton. Masih kurang berapa? 3,2 juta ton,” ujar Presiden.
Selain itu, Presiden menuturkan kegiatan impor bahan baku pupuk juga terkendala perang Rusia-Ukraina, yang merupakan negara importir pupuk ke Indonesia.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca 11 Maret 2023: Jakarta di Akhir Pekan Ini Berawan
“Problemnya sekarang supaya Bapak Ibu tahu kita banyak impor bahan atau pupuk itu dari Rusia dan Ukraina. Pun pirso? Sak niki Ukraina sama Rusia lagi? Yang kekurangan pupuk itu bukan hanya Indonesia, negara-negara lain yang tidak mempunyai pabrik pupuk apalagi tidak dapat apa-apa sama sekali,” tandasnya.
Melihat hal tersebut, Presiden menyebut bahwa tingginya harga pupuk di Tanah Air disebabkan karena jumlah pupuk yang ada saat ini tidak sebanding dengan jumlah kebutuhan yang ada.
“Kalau pupuknya tidak cukup, yang ingin beli banyak, terus pripun? Hukum pasar apa? Harganya pasti naik, problemnya di situ,” jelas Presiden.
Baca Juga: Menko Perekonomian: Pemerintah Dukung Industri Otomotif Nasional agar Meningkat pada 2023
Oleh karenanya, untuk mendorong pemenuhan pupuk tersebut, pemerintah mengoperasikan kembali PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) guna menambah kapasitas produksi pupuk nasional.
Artikel Terkait
Presiden: Harga Gabah Kering Masih Rendah, Badan Pangan Nasional Segera Umumkan Harga Pembelian Pemerintah
Mentan: Persediaan Beras Nasional Aman