NARATIMES.COM - Batalnya Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U-20 bukan saja pada kredibilitas Indonesia di mata dunia, tapi juga pada sektor ekonomi.
Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Indonesia kehilangan potensi keuntungan dan mengalami kerugian, yang kalau ditotal jumlahnya mencapai triliunan rupiah.
Sandiaga mengungkapkan, batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia berpotensi merugikan UMKM yang sudah bersiap-siap menyambut event akbar tersebut.
Baca Juga: Membaca Shadow Economy dalam Novel Pulang Karya Tere Liye
Selain itu, para pekerja lokal yang diberdayakan untuk memproduksi official merchandise juga dirugikan.
Promosi FIFA yang dibantu Kemenparekraf juga akan sia-sia. Salah satunya, pembuatan maskot Piala Dunia U-20 Indonesia, Bacula.
Dalam pernyataannya, yang dikutip SuaraMerdeka.com, Sandiaga menjelaskan perkiraan besaran kerugian setelah pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia.
“Minimal, ya.. dampaknya itu mencapai 3,7 triliun. Dan ini kerugian yang sangat besar,” ungkapnya.
Namun menurut Sadiaga, kerugian lebih besar ada pada Timnas U-20, yang gagal bermain di Piala Dunia.
“Tapi yang lebih besar lagi kerugiannya adalah harapan kita untuk mewujudkan mimpi-mimpi anak muda (Timnas U-20),” tambah Sandi.
Baca Juga: Kemenparekraf Kerja Sama dengan Air New Zealand untuk Datangkan Wisatawan Selandia Baru ke Indonesia
Sebelumnya, Sandiaga Uno menyatakan dukungannya pada perhelatan Piala Dunia U-20 yang rencananya digelar di Indonesia.
Dari sisi pariwisata dan ekonomi kreatif, event sebesar itu akan sangat menguntungkan Indonesia.