Pemerintah Indonesia Jajaki Kerjasama di Bidang Farmasi dan Alat Kesehatan dengan Iran

NARATIMES.COM - Iran adalah salah satu negara yang mampu mencukupi kebutuhannya di bidang farmasi dan alat kesehatan secara mandiri. Sejak 2022, tercatat 95 persen kebutuhan Iran yang berhubungan dengan farmasi dan alat kesehatan dapat dipenuhi sendiri. Kemampuan ini menjadikan Iran sebagai salah satu negara tangguh di dunia   

Terkait dengan hal tersebut, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Iran menggelar business forum yang membahas penguatan sistem kesehatan melalui kefarmasian dan alat kesehatan di Hotel JW Marriot, Jakarta, pada Rabu, 24 Mei 2023.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyebut pertemuan tersebut bernilai penting untuk mengeksplorasi kolaborasi Indonesia dan Iran dalam mendukung sistem kesehatan Indonesia. Kolaborasi tersebut mencakup ketahanan sistem melalui pengembangan kefarmasian dan alat kesehatan, investasi, transfer pengetahuan teknologi dan supply chain di bidang kesehatan.

Baca Juga: Kemenperin Dukung Pelaku Jasa Industri Rancang Bangun dan Kerekayasaan Nasional Melalui Program P3DN 

“Forum ini memberikan kesempatan bagi industri kesehatan Indonesia dan Iran untuk terlibat dalam pertemuan, membina kerja sama dan membuka jalan baru kemitraan,” ujar Wamenkes.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Iran telah menjalin kerja sama dalam hal pengembangan operasi robotik (telerobotic surgery). Melalui kerja sama ini, ilmuwan bedah dan industri dari kedua negara dapat berkolaborasi serta berbagi pengetahuan dan teknologi.

Sementara itu, Vice-President I.R. Iran Scientific & Technology and Knowledge-Based Economy, Rohullah Dehghani Firouzabadi mengatakan bahwa salah satu poin kerja sama yang akan dilakukan nantinya terkait dengan bidang kesehatan dan industri obat-obatan.

Menurut Rohullah Dehghani Firouzabadi, kesehatan merupakan satu poin terbesar bagi umat manusia dan memiliki peranan dalam dunia dagang yang sangat besar pula. Untuk itu perusahaan swasta,  begitu pun dengan pemerintah, memberikan investasi yang luar biasa dan menerapkan aturan-aturan yang digunakan dalam perdagangan peralatan dan obat-obatan tersebut.

Baca Juga: Wamentan Minta Pemerintah Daerah Menjaga Produksi dan Produktivitas Pertanian

“Di Iran sendiri perusahaan-perusahaan swasta yang bergerak di bidang kedokteran termasuk farmasi dan obat-obat mencapai 10.000 dan ada kurang lebih 640 perusahaan yang bergerak khusus di bidang peralatan medis,” papar Rohullah Dehghani Firouzabadi.

Disebutkan bahwa di Iran, alat-alat modern seperti CT Scan, ventilator, alat untuk penyakit jantung, alat-alat yang digunakan di dalam kedokteran gigi termasuk implan gigi, dan peralatan-peralatan lain yang digunakan di dunia kedokteran telah diproduksi di dalam negeri. Begitupun dengan industri farmasi atau obat-obatan yang 95 persen diproduksi sendiri seperti obat anti kanker dan berbagai vaksin.

“Menurut pandangan saya bahwa kerja sama antara Iran dan Indonesia dapat diwujudkan melalui kerja sama antara perusahaan-perusahaan yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama di bidang ini,” kata Rohullah Dehghani Firouzabadi

Rohullah Dehghani Firouzabadi meyakini Indonesia dan Iran dapat melakukan produksi bersama, baik produksi obat-obatan maupun peralatan-peralatan medis. Pihaknya pun tidak berkeberatan untuk menyediakan transfer pengetahuan teknologi di bidang ini.

Baca Juga: Tingkatkan Daya Saing Perikanan di Pasar Global, KKP Susun Harvest Strategy Pengelolaan Tuna