NARATIMES.COM – Setidaknya terdapat 1.024 Warga Negara Asing dari 83 negara telah turut mempromosikan Indonesia di berbagai Negara. Mereka adalah penerima Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI). Tentu saja, di luar alumsi BSBI terdapat banyak pihak yang turut mempromosikan Indonesia di luar negeri melalui berbagai aktivitas mereka.
Sejak 20 tahun lalu, BSBI telah menghasilkan 1.024 alumni dari 83 negara. Untuk tahun ini terdapat 45 peserta BSBI yang berasal dari 32 negara.
Dengan kata lain, Indonesia memiliki agen promosi budaya yang terus berkembang di sejumlah Negara. Selain menjadi agen seni dan budaya, seperti disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, mereka juga dapat menjadi agen perdagamaian dan kolaborasi.
“Alumni BSBI ini aktif mempromosikan Indonesia di 83 negara. Mereka sering dilibatkan dalam berbagai pertunjukan seni dan budaya Indonesia di negaranya,” ujar Menlu Retno saat menyampaikan sambutan pada kegiatan Indonesia Channel 2023 di Jakarta, 12 Agustus 2023.
Di hadapan masyarakat setempat, lanjut Menlu Retno, pertunjukan para alumni BSBI menjadi semakin unik dan menarik.
“Anak-anak muda ini adalah aset yang harus kita jaga karena mereka adalah duta budaya Indonesia,” ujar Menlu Retno.
Di tengah kondisi dunia yang mengalami defisit kepercayaan (trust deficit) peran alumni BSBI sebagai agen perdamaian dan kolaborasi menjadi sangat penting.
“Mereka adalah friends of Indonesia dan mereka dapat menyalurkan energi positif Indonesia. Dari proses inilah muncul apa yang kita namakan trust berdasarkan budaya Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika. Ini adalah peran strategis para alumni sebagai agen perdamaian dan kolaborasi yang membuat dunia lebih damai dan harmonis,” tegas Menlu Retno.
Dalam kesempatan itu, Menlu Retno menyebut antara lain5 orang WNA yang telah berjasa dalam mempromosikan Indonesia.
Pertama, Rennie Roos, pemuda Belanda yang mendirikan Indonesian-Nederland Youth Society di pada 2013. Saat itu, Menlu Retno sedang menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Belanda.
“Organisasi ini sangat aktif mengorganisir kegiatan anak-anak muda untuk memperkuat hubungan Indonesia-Belanda,” ujarnya.
Kedua, Junior Toffie yang mendirikan sanggar seni “Budaya Kami-Banyuwangi" di Benin pada tahun 2019.
Pemuda asal Benin tersebut menjadikan sanggar seni untuk mempromosikan seni dan budaya Indonesia di kalangan anak-anak muda Benin.
Ketiga, Irati Guiterrez, Sarah Adnanova, dan Raquel Corona.
Mereka mendirikan brand batik Mataram Wear pada tahun 2019 dan mempromosikan batik kepada konsumen di Meksiko dan Spanyol.
“Uniknya, tiga anak muda ini memiliki kebangsaan berbeda-beda: Irati dari Spanyol, Sarah dari Ceko, dan Raquel dari Meksiko. Tapi mereka disatukan oleh kecintaan terhadap batik yang merupakan produk budaya khas Indonesia,” ujar Menlu Retno.
Kelima orang tersebut adalah alumni Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI), yang menurut Menlu Retno mencintai Indonesia seperti mereka mencintai negaranya sendiri.
Artikel Terkait
Diplomasi Indonesia : Merangkul Tanzania Membangun Jembatan Kemitraan di Bagian Timur Afrika
DIPLOMASI BUDAYA : Indonesia Ramaikan Perhelatan 7th Melanesian Arts and Culture Festival (MACFEST) 2023
DIPLOMASI MARITIM DAN BUDAYA, Saat KRI Bima Suci jadi Bintang di Hanse Sail 2023