NaraTimes.com - Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Budaya, dan Prestasi Olahraga Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Didik Suhardi mengatakan penanaman dan pembinaan karakter harus dilakukan sejak dini.
Dilansir dari laman kemenkopmk.go.id, Sabtu 16 Oktober, Didik menjelaskan salah satu contoh best practice dan wujud penerapan revolusi mental adalah di institusi madrasah dan pondok pesantren di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU).
Menurutnya, di pondok pesantren telah dilakukan penanaman karakter sejak dini kepada para santri.
Baca Juga: Fresh! Kode Redeem Free Fire, Minggu 17 Oktober 2021: Bisa Klaim Diamond Resmi dari Garena
Hal itu diungkapkannya jelang peringatan Hari Santri Nasional (HSN), 22 Oktober 2021.
"Dari mulai madrasah di lingkungan NU saya kira sudah diajarkan, kemandirian, toleransi dan hal-hal untuk membekali dirinya yang akan dipakai dalam kehidupan di masyarakat," ujar Didik Suhardi.
Didik Suhardi memaparkan, di pondok pesantren, para santri juga telah diajarkan disiplin, menata waktu, mandiri, yang membentuk karakter etos kerja, gotong royong, dan integritas.
"Gotong royong di pondok pesantren itu luar biasa. Etos kerja dan kemandiriannya juga. Saya kira itulah proses-proses yang ditanamkan sejak dini untuk menyongsong masa depan," kata Didik Suhardi.
Baca Juga: Tuntas Balaskan Dendam, Indonesia Melenggang ke Final Piala Thomas Usai Tekuk Denmark
Setelah mendapatkan pembinaan karakter sejak dini di pondok pesantren, langkah selanjutnya adalah implementasi karakter dalam kehidupan bermasyarakat.
Didik Suhardi menerangkan, proses-proses yang telah dilakukan sejak dini tersebut akan menyongsong keberhasilan dan akan menentukan Indonesia menjadi negara besar dan mempersiapkan Indonesia 2045.
"Penanaman karakter sejak dini akan berhasil membawa menuju 'demographic advantage' pada tahun 2030 dan membawa Generasi Indonesia Emas 2045," pungkas Didik Suhardi.*
Artikel Terkait
Umrah Saat Pandemi: Biaya Diperkirakan Melonjak, Pemerintah Tetapkan Sebesar Rp 26 Juta per Jamaah
Jokowi Minta Perguruan Tinggi Berbenah: Jangan Pagari Program Studi Fakultas yang Belenggu Mahasiswa
Walima, Tradisi Rayakan Maulid Nabi Muhammad Khas Masyarakat Gorontalo
6 Makanan Khas Tradisi Perayaan Maulid Nabi: Ada Nasi Gonjleng dan Ketupat Sumpil
Jelang Peringatan Hari Santri Nasional, Kemenag Seleksi 1.306 Karya Sayembara Santri Siaga Jiwa Raga
Hari Santri Nasional Diperingati Setiap 22 Oktober: Ini yang Mendasari Jokowi Menetapkan 6 Tahun lalu