NaraTimes.com - Sebagai upaya menghadirkan layanan kesehatan yang lebih baik melalui transformasi digital, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meluncurkan Indonesia Health Services (IHS) sebagai platform transformasi dan integrasi data layanan kesehatan nasional dengan nama ‘SATUSEHAT’
di Hotel Raffles Jakarta, kemarin (26/07/2022).
”Hari ini secara resmi kita memperkenalkan SATUSEHAT sebagai nama Indonesia Health Services yang merupakan platform integrasi dan standardisasi layanan data kesehatan di Indonesia,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dikutip dari laman Setkab.
SATUSEHAT merupakan salah satu upaya Kemenkes dalam mentransformasikan layanan kesehatan melalui digitalisasi. Ini merupakan sebuah platform konektivitas data, analisis, dan layanan untuk mendukung integrasi antaraplikasi dan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).
Baca Juga: Update! Redeem Genshin Impact, 27 Juli 2022: Baru Voucher GI di Hari Ini
Dengan adanya platform ini, pasien tidak perlu mengisi formulir baru saat berpindah fasyankes. Melalui SATUSEHAT, pasien juga bisa mendapatkan informasi mengenai kondisi kesehatannya secara lebih transparan karena resume rekam medis di rumah sakit dicatat dan direkam secara digital dengan aman melalui persetujuan (consent) pemilik data.
”Hal ini sejalan dengan rencana Kemenkes RI dalam mentransformasikan PeduliLindungi menjadi aplikasi kesehatan masyarakat. Jadi manfaatnya akan semakin berkembang dari yang semula untuk penanganan pandemi bertransformasi menjadi lebih luas lagi,” jelas Menkes.
Baca Juga: Album Girls Milik aespa Debut di Peringkat Tertinggi Billboard Album Chart
Chief of Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes, Setiaji menerangkan bahwa platform integrasi ini dibuat melalui proses yang panjang. Mulai dari perencanaan, jajak pendapat dari para ahli hingga uji coba fase alpha dan beta dengan peserta dari beragam latar belakang institusi, seperti rumah sakit,
laboratorium, health-tech, farmasi, klinik mandiri, praktisi hingga akademisi.
”Platform ini telah diuji coba kepada 41 rumah sakit vertikal milik pemerintah pada tahap alpha testing dan sedang berlangsung uji coba fase beta yang melibatkan 31 institusi dari latar belakang yang berbeda-beda,” kata Setiaji.
Baca Juga: Lim Young Woong, PSY dan aespa: Tiga Besar Penyanyi Terpopuler Bulan Juli, Simak Daftar Lengkapnya
Setiaji menekankan, berbagai aspek pun tak luput jadi perhatian Kemenkes pada setiap proses pembangunan platform ini, mulai dari aspek teknologi, regulasi,
keamanan sistem dan privasi hingga hal-hal pendukung lainnya. Hal ini dilakukan untuk menjamin keberlangsungan sistem hingga perlindungan data pribadi masyarakat sebagai pengguna.
Pada acara ini juga ditunjukkan secara langsung (live demo) gambaran bagaimana proses pertukaran data pasien melalui integrasi SATUSEHAT
dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang dimiliki rumah sakit maupun laboratorium dengan aplikasi PeduliLindungi.
”Kita tunjukkan dengan platform ini, journey pasien menjadi jauh lebih cepat ketika berobat di rumah sakit maupun saat melakukan pengecekan kesehatan
di laboratorium. Dengan teknologi, semua jadi lebih efisien dan transparan,” ujar Setiaji.
Artikel Terkait
Kematian 3 Anak Akibat Hepatitis Misterius Masih Diselidiki, Kemenkes: Lapor Jika ada Gejala
Ditemukan Kasus Hepatitis Misterius di Jakarta, Kemenkes Minta Warga Lakukan Ini
Kemenkes Diminta Update Berkala Soal Hepatitis Akut kepada Masyarakat
Kemenkes Ungkap 6 Dugaan Penyebab Hepatitis Akut di Indonesia
Kemenkes: Waspada Penularan Cacar Monyet, Simak Kemungkinan Kasus yang Bisa Terjadi