NARATIMES.COM – Sekarang ini masalah rangka eSAF yang ada pada motor skutik Honda masih jadi perbincangan publik.
Perbincangan itu semakin ramai lantaran banyaknya kasus motor skutik Honda dengan rangka eSAF yang mengalami patah.
eSAF (enhanced Smart Architecture Frame) adalah teknologi baru rangka Honda yang diaplikasikan pada beberapa tipe skutiknya, antara lain Vario 160, Beat, Scoopy dan Genio.
Baca Juga: Tahun 2024, Kominfo Targetkan PNBP Rp25,58 Triliun
Rangka eSAF diklaim lebih ringan, yang dibuat dari lembaran pelat baja yang dipres dan dilas menggunakan las laser, dan diklaim meminimalisasi deformasi. Berbeda dengan rangka konvensional yang menggunakan pipa.
Untuk menjawab pertanyaan ini, berikut rangkuman informasi dari sumber yang dapat dipercaya dan objektif, Detect Engineering, yang memiliki keahlian dalam analisis elemen hingga Finite Element Analysis (FEA).
Menurut kanal YouTube Mahendra Bigbike, yang dikutip ayojakarta.com, FEA adalah metode analisis yang digunakan untuk mensimulasikan respons suatu benda terhadap gaya tertentu.
Baca Juga: Tahun 2024, Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Berjumlah 27 Hari, Ini Daftarnya
Dengan analisis ini, kita dapat memahami bagaimana gaya tersebar pada rangka eSAF dan batas kekuatannya.
Analisa dilakukan pada satu unit skutik Honda Beat yang memiliki angka odometer rendah (baru 0,2 km). Pada rangka eSAF Beat yang dianalisa ditemukan bercak kuning-oranye.
Namun, tim juga melakukan pemodelan rangka eSAF pada komputer dan simulasi FEA yang mengejutkan. Rangka eSAF ternyata memiliki desain yang kuat dan kokoh.
Baca Juga: Timnas U-23 Indonesia Pastikan Tampil di Putaran Final Piala Asia U-23 di Qatar
Sebagian besar strukturnya mampu menahan tekanan hingga 30 fps, menunjukkan bahwa ini adalah desain rangka yang bagus.
Pertanyaannya adalah, mengapa sering terjadi rangka eSAF patah padahal memiliki desain yang kuat dan kokoh?