• Rabu, 31 Mei 2023

KH Sirril Wafa: Jika Hilal Terlihat Lebih Awal, Puasa Ramadhan Dapat Dijalankan Pada Kamis 23 Maret 2023

- Senin, 6 Maret 2023 | 18:02 WIB
Jika hilal dapat terlihat, awal Ramadhan 1444 H akan dilaksanakan bersama pada Kamis, 23 Maret 2023 (pixabay)
Jika hilal dapat terlihat, awal Ramadhan 1444 H akan dilaksanakan bersama pada Kamis, 23 Maret 2023 (pixabay)

 

NARATIMES.COM - Umat Islam sangat menantikan tibanya bulan Ramadhan 1444 H. Penantian ini tentu saja membutuhkan kepastian kapan bulan Ramadhan 1444 H itu tiba.

Jika melihat perhitungan hisab Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU), ketinggian hilal sudah cukup tinggi, yaitu 8 derajat 00 menit 05 detik di atas ufuk dengan elongasi yang besar pula, 9 derajat 43 menit 10 detik.

Menanggapi hal tersebut, Ketua LF PBNU KH Sirril Wafa menyampaikan bahwa harapannya memang awal Ramadhan 1444 H dapat dijalankan secara bersama-sama.

Baca Juga: Mentan: Stok Cabai dan Bawang Merah untuk Kebutuhan Ramadhan dan Lebaran 2023 Aman

"Diharapkan banget, bisa awali Ramadhan bersama-sama. Mudah-mudahan hasil perhitungan Falakiyah kali ini terkonfirmasi dengan hasil rukyat," katanya, Senin, 6 Maret 2023.

Jika hilal dapat terlihat, awal Ramadhan 1444 H akan dilaksanakan bersama pada Kamis, 23 Maret 2023.

Meskipun demikian, potensi perbedaan awal Ramadhan ini tetap ada. Hal tersebut mengingat ketinggian hilal belum memenuhi kriteria qathiy rukyah, yaitu di atas 3 derajat dengan elongasi 9,9 derajat.

Baca Juga: Kalahkan Persis Solo 3-2, Peluang PSM Makassar Jadi Juara BRI Liga 1 Semakin Terbuka

Perbedaan ini terjadi bukan dari sisi perhitungannya, melainkan dari sisi pemahaman terhadap hukum Islamnya.

"Kalau dari segi Falakiyyah, berbagai sistem perhitungan hasilnya cenderung sama atau tidak terpaut jauh. Perbedaan itu terjadi dari cara pemahaman fiqihnya," ujarnya.

Misalnya hadits Nabi tentang petunjuk penentuan awal Ramadhan dan Syawal dengan rukyatul hilal yang dipraktikkan para sahabat dengan kegiatan rukyat di lapangan secara langsung (bil fi'li).

Baca Juga: Jokowi: Indonesia Perlu Lebih Banyak Dokter Spesialis

"Maka ketika dengan ilmu Falak bisa dilakukan perhitungan posisi-posisi bulan dan matahari di setiap waktu secara presisi, maka sikap pemahaman terhadap hadis tersebut pun beragam," ujarnya.

Ada yang memahami sebagaimana adanya teks hadits, yakni harus sesuai hasil rukyat. Jika tak berhasil, maka yang terjadi harus ikmal/istikmal (genapkan umur bulan berjalan menjadi 30 hari) apa pun keadaannya.

Halaman:

Editor: Ari Utari

Sumber: NU Online

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kisah Serial-THE POWER OF REASON, Mental Juara

Sabtu, 13 Mei 2023 | 11:04 WIB

Kucing Kampung, dari Mana Asalnya?

Selasa, 9 Mei 2023 | 22:54 WIB

Makna Silaturrahim dan 10 Keutamaannya

Sabtu, 22 April 2023 | 06:06 WIB

Khutbah Jumat: Cara Meraih Malam Lailatul Qadar

Jumat, 14 April 2023 | 09:17 WIB
X