• Selasa, 6 Juni 2023

Menyelisik Potret Priayi dalam Novel Sastra

- Sabtu, 1 April 2023 | 14:12 WIB
Ilustrasi Priayi
Ilustrasi Priayi

NARATIMES.COM – Manusia pada hakikatnya tidak bisa tumbuh tanpa bantuan orang lain. Seorang anak membutuhkan orang tuanya dan seorang murid belajar banyak hal dari gurunya.

Sementara itu, terdapat hubungan antara orang kecil dan orang besar dalam relasi sosial atau relasi antara masyarakat banyak dan elite. Relasi sosial ini pada kultur Jawa dikenal dengan istilah wong cilik dan priyayi alias priayi.

Istilah priayi tertuju pada golongan orang yang dianggap terhormat, sedangkan wong cilik merujuk pada rakyat jelata atau orang kebanyakan.

Kata priayi konon berasal dari dua kata Jawa para dan yayi yang secara harfiah berarti "para adik", maksudnya adalah para adik raja.

Namun, Robson (1971) berpendapat kata ini bisa pula berasal dari kata dalam bahasa Sanskerta priyā, yang berarti kekasih.

Priayi Keraton dan Priayi Jabatan

Gelar priayi dalam kultur Jawa dikenal terkait dengan kedudukan dirinya sebagai keturunan keraton atau terkait dengan keraton.

Sementara itu, pada masa kolonial Belanda dikenal kelompok priayi karena jabatan yang diperolehnya.

Gelar priayi dari Keraton memiliki tingkatan tersendiri. Golongan priayi tertinggi disebut Priayi Ageng atau bangsawan tinggi.

Gelar seorang priayi juga dapat meningkat seiring bertambahnya usia (Prasetya, 2009).

Relasi Wong Cilik dan Priayi

Priayi dan wong cilik digambarkan saling membutuhkan satu sama lain. Priayi membutuhkan kerja keras dan kegigihan wong cilik yang mengabdi kepada dirinya.

Sebaliknya, wong cilik membutuhkan priayi sebagai sosok yang mereka anggap bisa dijadikan contoh dan tempat menaruh pengabdian sesuai dengan porsinya.

Gambaran wong cilik di masa lalu biasanya seperti “menitipkan dirinya” dengan cara mengabdi kepada priayi (Hartono, 2008).

Wong cilik bekerja apa saja agar bisa mengabdi kepada priayi. Imbalannya, selain perasaan bangga karena sudah mengabdi, wong cilik  merasa diayomi dan dilindungi, serta mendapat upah yang dinilainya sebagai berkah dari priayi tempatnya mengabdi.

Halaman:

Editor: Annastasia F

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kota Bogor Punya Maskot Baru, Namanya RuBo

Senin, 5 Juni 2023 | 17:49 WIB

Hayu Ah! Asep Sedunia Kumpul di Garut 15 Juli

Sabtu, 3 Juni 2023 | 15:58 WIB

Kisah Serial-THE POWER OF REASON, Mental Juara

Sabtu, 13 Mei 2023 | 11:04 WIB

Kucing Kampung, dari Mana Asalnya?

Selasa, 9 Mei 2023 | 22:54 WIB
X