NARATIMES.COM - Dalam kondisi cuaca panas ekstrem, seorang bocah di Malaysia dikabarkan meninggal dunia akibat tersengat panas matahari.
Bocah berusia 11 tahun itu terkena serangan cuaca panas setelah lama bermain di bawah terik sinar matahari.
Selain itu, seorang balita berusia 19 bulan mengalami Heat Stroke.
Baca juga: Jokowi Kunjungi Lampung Lewat Jalan Rusak, Mobil Mercy RI 1 Sampai Jalan Zig-zag
Heat Stroke adalah kondisi paling berat pada tubuh akibat cuaca panas karena tubuh tidak dapat mengontrol suhu badan.
Kondisi tersebut membuat suhu badan meningkat dengan cepat hingga 41 derajat celcius dalam 10 sampai 15 menit.
Mulanya, seorang bocah di Malaysia yang dikabarkan mengalami Heat Stroke ini memiliki kondisi yang sehat, segar dan aktif.
Baca Juga: Kegiatan Komunitas, Balad88 Rencanakan Aktivitas Seru dari Mei Hingga Agustus 2023
Usai bermain sepeda di bawah paparan sinar matahari, sang bocah mengalami gejala Heat Stroke, yang ditandai dengan muntah dan demam.
Selang sehari, ia mengalami kejang, hingga akhirnya tak tertolong karena cairan dan denyut nadi bocah tersebut tidak terdeteksi.
Menurut Dokter spesialis anak dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, Dr. dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A (K), Heat Stroke akibat cuaca panas rentan terjadi pada anak-anak terutama yang berusia 3 bulan sampai 1 tahun.
Baca Juga: AKBP Achiruddin Diberhentikan Tidak Hormat dari Kepolisian
Menurut Nastiti, bayi lebih rentan terkena dehidrasi sampai heatstroke saat cuaca panas karena pengaturan suhu di otak bayi belum matang untuk mengantisipasi peningkatan suhu udara ekstrem.
Akibat proses tumbuh kembng belum sempurna, balita paling rentan mengalami Heat Stroke di musim panas.