Allah SWT Telah Menjawab Alasan Mengapa Manusia Abai Saat Tanda Kebesarannya Ditunjukkan

NARATIMES.COM-- Fenomena menakjubkan yang belum pernah ditangkap oleh panca Indra manusia adalah bagian dari tanda-tanda kebesaran Allah SWT.

Menghijaunya Pegunungan di Arab Saudi serta munculnya aliran sungai di lembah tandus wilayah Wadi Al Rummah menjadi tanda kekuasaan Allah  SWT yang sebelumnya telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW.

Hadits yang menyebut kembalinya tanah Arab menjadi subur menjelang kiamat ini dikeluarkan oleh Imam Muslim. Rasulullah SAW bersabda,

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَعُودَ أَرْضُ الْعَرَبِ مُرُوجًا وَأَنْهَارًا

Artinya: "Hari kiamat tidak berlaku sehingga tanah Arab menjadi subur makmur kembali dengan padang-padang rumput dan sungai-sungai." (HR Muslim).

Allah SWT menunjukan kekuasaannya kepada manusia agar manusia khususnya kaum muslimin beriman dengan memperteguh keyakinan dan beribadah kepadanya.

Baca Juga: Setelah Pegunungan Arab Saudi Menghijau, Kini Gurun Pasir Jadi Sungai

Keyakinan bukan hanya sebatas kita tahu bahwa Allah SWT itu ada. Akan tetapi, sebagai kaum muslimin yang beriman, perlu adanya implikasi dalam kehidupan yang mendedikasikan kebaikan agama Islam sebagai  yang Rahmatan Lil Alamin lewat tindakan.

Tindakan tersebut tercermin dari ibadah yang kita lakukan. Seperti mengerjakan kewajiban Sholat lima waktu, Shodaqoh, dan kebaikan lainnya yang diajarkan oleh agama.

Ditengah globalisasi saat ini, manusia dihadapkan oleh banyak tantangan yang menjauhkan dirinya dengan sang pencipta.

Lantas, bagaimana ketika Allah SWT telah menunjukkan tanda kekuasaannya namun manusia abai akan perintah dan larangannya?

Rupanya Allah SWT telah menjawab semua itu dalam Q.S Al Baqarah ayat 7 

"Allah SWT telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat besar," (Qs. Al Baqarah ayat 7). 

Tafsir Ayat Tersebut

Menurut Qatadah, ayat ini bermakna jika setan telah menguasai mereka mengingat mereka taat kepada keinginan setan. Maka, Allah mengunci mati kalbu dan pendengaran mereka, dan pada penglihatan mereka terdapat penutup, mereka tidak dapat melihat jalan hidayah, tidak dapat mendengarnya, tidak dapat memahaminya, dan tidak dapat memikirkannya.