• Selasa, 30 Mei 2023

Bantu Tingkatkan Literasi Film Sinema Mikro Ditjen Kebudayaan Kucurkan Dana Indonesiana

- Kamis, 23 Februari 2023 | 00:38 WIB
Salah satu suasana pemutaran film yang diselenggarakan Komunitas Kembang Gula di Solo. (kebudayaan.kemdikbud.go.id)
Salah satu suasana pemutaran film yang diselenggarakan Komunitas Kembang Gula di Solo. (kebudayaan.kemdikbud.go.id)

NARATIMES.COM – Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi kembali membuka peluang bagi pegiat sinema mikro mendapatkan bantuan dana.

Bantuan Dana Indonesia 2023 direncanakan dibuka pada pertengahan Maret 2023.  

Pada tahun 2022, sebanyak 39 komunitas film telah mendapat bantuan Program Sinema Mikro Dana Indonesiana.

Beberapa di antaranya memanfaatkan bantuan tersebut dengan menggelar pemutaran film di daerah-daerah yang belum memiliki gedung bioskop.

“Fasilitasi Bidang Kebudayaan Sinema Mikro tidak hanya digunakan sebagai ruang bioskop alternatif namun lebih menjadi dukungan kepada komunitas dalam rangka meningkatkan jumlah ruang-ruang pertemuan kebudayaan berbasis audio-visual,” ujar Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid di Jakarta, Rabu (22/2/2023).

Dana Indonesiana adalah dana abadi kebudayaan yang diberikan pemerintah untuk membantu para budayawan berkembang dan meraih prestasi serta menyalurkan ekspresi.

Sejak beberapa tahun belakangan secara bertahap Dana Indonesiana mulai dapat digunakan oleh para budayawan.

Di antara komunitas yang telah menerima bantuan program Sinema Mikro Dana Indonesiana adalah Komunitas Kembang Gula dan Komunitas Gemulun Indonesia yang berada di Jambi.

Salah satu suasana pemutaran film yang diselenggarakan Komunitas Kembang Gula di Solo.
Salah satu suasana pemutaran film yang diselenggarakan Komunitas Kembang Gula di Solo. (kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Komunitas Kembang Gula yang berlokasi di Solo memiliki program layar tancap keliling di sembilan titik setiap bulannya yang diberi nama Srawung Sinema.

Sejak menerima bantuan, komunitas Kembang Gula sudah tiga kali melakukan pemutaran film.

“Selama pemutaran berlangsung warga selalu antusias dan memberi respon positif, mereka menyambut baik dan merasa terhibur dengan adanya layar tancap,” ungkap Fanny Chotimah dari Kembang Gula.

Sementara itu Komunitas Gemulun Indonesia telah melakukan pemutaran film sebanyak dua kali dari enam kali pemutaran yang direncanakan.

Sean Popo Hardi dari Komunitas Gemulun mengatakan animo masyarakat untuk hadir dan menonton film sangat besar. Jumlah masyarakat yang hadir nyaris menyentuh angka ribuan.

Halaman:

Editor: Wagiyo NT

Sumber: Kemendikbudristek

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X